Articles by "News"

Showing posts with label News. Show all posts



Kajian Komunitas Kali Kening Bangilan ke 9 ini terasa berbeda. Karena pada sesi diskusi salah seorang anggotanya yang berjulukan Rohmat Sholihin yang juga alumni atlet sepak bola di Bangilan menunjukkan isu yang sangat menarik dan bisa jadi tantang besar bagi Komunitas Kali Kening yang gres seumur jagung.




Sore itu di Base camp Banjarworo Bangilan Pak Rohmat memberikan impian salah satu pimpinan pesantren dan Madin yang ada di salah satu desa di kecamatan Bangilan, Desa Bate tepatnya. Isi usulannya yaitu suapaya K3 sebutan atau akronim Komunitas Kali Kening semoga menunjukkan kajian, pembelajaran. ataupun menyebarkan pengalaman kepada santri-santri yang kukuh mengaji agama di desa terpencil di kecamatan Bangilan itu.




Para anggota K3 yang hadir sore itupun menyambutnya dengan baik dan tidak mau menunggu terlalu iktikad yang mulai diberikan oleh masyarakat ini. Maka dari pertemuan yang terasa lebih lama dari biasanya ini di lanjut ke teras Cafe selepas sholat maghrib untuk menerima suasana yang lebih fresh.




Di cafe Teras itulah anggota K3 memutuskan 12 Desember 2016 sebagai waktu yang sempurna untuk melaksanakannya. Dengan alasan hal yang baik harus disegerakan, maka malam itu juga semua anggota mendapat tugas. Diawali koordinasi dengan pihak penyelenggara yang tidak lain yaitu ponpes dan madin Al-Isyroq pimpinan KH. Nurus Shobah yang biasa dipanggil dengan Gus Shobah. Dan sepertinya Allah berbaik hati pada K3, alasannya piham pesantren menyetujui setiap impian dari K3.




Satu hari yaitu waktu yang sangat singakt terasa untuk program yang dipandang sangat besar oleh K3. Namun dengan kerja keras dan koordinasi yang ciamik, pagi itu 12 Desember 2016 semua persiapan sudah terselesaikan dengan baik. Mulai dari alat tulis, stiker, banner, dan tentunya anggota K3 itu sendiri.




Perjalanan dimulai dari toko salah satu anggota K3, Kafabih. Dengan kendaraan roda dua, semua anggota bergegas membelah jalanan Bangilan, Ngrojo, Kablukan, dan sampailah di Al-Isyroq. sesampainya disana anggota K3 disambut dengans angat hangat. Untuk menghormati waktu, sempurna pukul 9 program dibukaLinda Tria Sumarno dan dilanjut dengan pembacaan tilawah oleh salah satu peserta. Sebelum masuk pada program inti, K3 memperkenalkan diri dengan banyak sekali macam kegiatan dan kajian-kajiannya yang diwakili oleh Dino Jumanta. penjelasan jurnalistik dan beberapa bahan yang sangat menarik berturut-turun dari A. Rafiq, oghmat Sholihin, Joyo Juwoto, dan tentunya Lurah K3 Ikal Hidayat.




Dalam kegiatan ini, disamping beberapa bahan yang telah dijelaskan dan bisa diterima dengan baik oleh para peserta, K3 juga ingin secara eksklusif menunjukkan output berupa mading. dan tidak disangka, akhirnya sangat memukau. mading berhasil diselesaikan oleh para santri dengan sangat cepat. meliputi cerpen, puisi, gambar, dan kaligrafi. Dan diluar perkiraan, ternyata para ustadz dan ustadzah juga ikut menyumbangkan karyanya, terlihat dari beberapa nama yang tertera dari karya yang dikumpulkan untuk disortir dan dipasang di papan mading yang memang sebelumnya belum ada dan gres kita buat.




Acara inipun mendapat respon yang bermacam salah satunya dari penerima yang berjulukan Heri, "Setelah mengikuti workshop, rencana bersama teman-teman akan membuat mading Madin."




Acara berakhir pukul 14.00, anggota K3 bergegas pergi meinggalkan lokasi acara. Senang rasanya bisa bercengkerama dengan santri-santri dan ustadz ustadzah yang sangat bersemangat. Semoga kedepannya, apa yang disampaikan oleh K3 bisa bermanfaat untuk kehidupan pribadi maupun pesantren.



Apa yang terjadi malam itu menyerupai tumpukan sampah. kotor, bau, berantakan. setiap hisapan nafas yang ada hanya sesak, pusing, ingin muntah. Pun begitu dengan apa yang berkecamuk dalam dadaku, dalam kepalaku.

Dua pasang bola mata yang selalu meneduhkan, bibir tipis yang menggumamkan rindu itu kembali datang mengusik. Ya, kedipan-kedipan teduh itu tak terlihat lagi, hanya rintikan air yang tak lagi bisa terbendung. Bibir tipis yang selalu mengungkapkan kemanjaan, lenguhan, bahkan ketusan itu tak lagi tersungging.

Aku duduk di bangku sofa ruang ini. Hampa, berantakan, dengan meja-mejanya yang tak lagi terkemoci, lantai putih yang tak lagi terpel dengan aroma terapi yang biasanya kau sempatkan waktu untuk membasuhnya sebelum tapak-tapak bising berdasi menggenggam kayu bertulis 1 hingga 100. Di meja baris ke dua itu saya biasa menumpuk buku-buku dan pena merah. Dan setiap jam 20.30 saya mengencaninya untuk sekedar menunjukkan kenang-kenangan bertulis jayyid, jayyid jiddan atau bahkan mumtaz. sebuah tanda yang nanti akan mejadi nostalgia dua atau tiga tahun yang akan datang menyerupai yang kau cubitkan di pinggangku malam ini. Sebuah cubitan atas godaku dengan nilaimu yang tak menyentuh angka maksimal, meski hanya tertuang dalam satu atau dua kata berbahasa arab saja.

Aku tak begitu mengenalmu sebelumnya, apa lagi memperhatikan terlalu jauh, sebab yang ku tahu kau yakni bayangan dari kerudung merah yang selalu tersenyum untuk setiap tamu yang datang. Kau yakni telik sandi ketika baju biru tertangkap segerombolan pasukan istana. Aku tidak gugup apalagi takut. Bahkan saya menikmati setiap kekhawatiran akhir dari tindakanku malam itu, dan saya lupa bahwa kau hanya sebuah bayangan si hidung tungku. 

Kau laksana operator seluler yang selalu mengingatkan isi perutku sudah mulai kosong. Kau yakni sapu tangan ketika jari-jariku mengiramakan piano kesedihan, dan kau menyeka rintikannya. Aku tidak risih meski ratusan pasang mata mengintip dari sela-sela cendela beling yang seakan menutupi. Tapi itu bohong, macam bohongku atas rasamu yang tertutup kerudung merah.

Ku rebahkan tubuhku di sofa panjang dimana kau memelukku dekat di keremangan malam, ketika hanya satu atau dua pasang kaki yang sesekali melintasi. Malu rasanya kalau hingga belum dewasa gres yang tiba-tiba memenuhi ruangan ini melihat kesembaban mataku. 

Ku pejamkan mataku dan mulai ku dengarkan lagi kesukaanmu, dan saya tertidur. Samar-samar saya mendengar dering telepon; kau jatuh di depan rumah seorang kawan lama. banyak darah kau terpejam, dan sesekali kau lontar senyum dalam boponganku. Pekat sekali mata ini, sepertinya kopi mak Konah tadi pagi tidak begitu berimbas pada begadangku semalam. Ku hubungi orang tuamu, ku pastikan semua baik dan saya terbangun. Aku bermimpi, mimpi pada masa lalu yang kembali muncul dalam desktop otakku. 

Kita sudah sangat sering bertemu, saling curi pandang, saling ejek, dan kita kenal, hingga semua sesak di dadamu tak lagi bisa kau tahan. Dalam derai bahagia kau curahkan rasa, saya tak peka. Diruang kecil samping toilet itu saya lupa telah berani memelukmu, menciummu, mengusap setiap peluh yang membasahi serakan buku laporan yang gres saja kau rapikan. Aku menangis, tapi itu bahagia. 

Satu setengah tahun nuansa bening berhias pelangi itu ku sadak. Sampai beruang berbulu ungu itu kau bakar dan kau tulis surat terakhir dalam gerimis tahun gres cina dua tahun silam, dan kau tetap ada. Ada dalam setiap kuncup padi yang menanti mentari dalam petak sawah hatiku.



Mentari belum sepenuhnya memancarkan sinarnya, Namun kicau burung sudah saling bersautan menemani ibu-ibu mempersiapkan sarapan pagi untuk anak dan suami mereka. Jalanan yang masih pekat dengan embun samar-samar mulai pudar seiring hentakan sepatu pegawai dan anak sekolah, para mahasiswa dengan roda duanya.

Tak akan ada yang menyangka bagaimana dulunya kota kecil nan jauh dari hiruk pikuk ibu kota ini mampu lebih maju dan higienis dan seluruh kota di dunia. Bagaimana tidak, hampir tidak ada polusi dudara ataupun limbah di kawasan ini, pun dengan pengangguran. Setiap tenaga insan tercurah untuk setiap industri yang dikerjakan, semua menggunakan tenaga insan dan bahan-bahan dari alam yang tidak memiliki dampak berbahaya untuk masa depan. Tak ada deru mesin jalanan yang menyaingi bunyi guru sedang memberi penjelasan kepada siswanya, hanya andong yang sesekali lewat, tidak untuk mengambil sampah dari depan rumah warga, tetapi petugas kecantikan taman, yang merapikan atau mengganti tanaman atau bunga yang mulai bau tanah di sepanjang jalanan kota.

Pemerintah kota tidak menutup diri terhadap perkembangan teknologi dan insutri mekanik, bahkan banyak dari tim hebat di perusahaan-perusahaan besar di di negara lain menginjak tanah pertama kali di kota ini, akan tetapi kesadaran warga yang sudah dipupuk dengan sistem kepemimpinan yang sudah berjalan secara turun temurun.

Ya, kemajuan kota dari sisi ekonomi, teknologi, manusia, maupun alam yang selalu dijaga ini tidak lepas dari sosok Karna. Sosok pria sederhana dari keluarga yang tak seorangpun menduga akan menjadi penggagas sistem pemerintahan terbaik di dunia. Bagi penduduk kota ini, Karna yaitu insan terbaik yang tumbuh dari keluarga terbaik yang dikirim Yang Mahakuasa untuk memberi tanda kuasa Yang Mahakuasa tidak diberikan berdasarkan keturunan saja. Kerja keras, ketaatan, doa, dan perjuangan orang tuanya.

Bagi Karna ketaatan yaitu pegangan utama untuk menjadi insan sesungguhnya. dan itu dibuktikan dengan tabah dan taatnya beliau mengikuti perintah eyang guru. Delapana tahun tidak sedikitpun mendapat pelajaran kanuragan dari sang eyang. Ilmu yang didapat hanyalah mengambil air di belakang padepokan Wilujeng Raharja untuk mandi para murid dan mengurus tanaman di sekitar padepokan.

Langkahnya untuk memajukan kota menjadi sentra mencar ilmu dan perekonomian negara tidak serta merta jadi. Halangan yang begitu besar datang silih berganti.Setelah Eyang guru meninggal, wasiat terahirnya yaitu Karna sebagai pewaris padepokan yang setiap titahnya wajib ditaati setiap penghuni kota. Pimpinan padepokan yaitu pemimpin kota. Empat puluh hari berlalu, padepokan dan sekitarnya terlihat ibarat kota mati, hingga segerombolan orang datang dengan pakaian dan kendaraan serba mewah yang dipimpin seorang wanita mengaku sebagai anak eyang guru dan menagih warisan dari ayahnya.

Memang berdasarkan cerita, eyang guru memiliki sepasang putra putri, namun setelah remaja dengan ilmu kanuragan yang cukup muncul rasa jumawa dan meninggalkan padepokan, alasannya yaitu baginya sudah tidak ada lagi tantangan di kota kecil dengan amis sulfur dimana-mana.

Seluruh warga resah dengan kondisi ini, "Bagaimana mungkin seorang perempuan akan memimpin kota yang pernah ditinggalkannya, sementara beliau pergi saja alasannya yaitu jijik dengan kota ini, bisa-bisa nanti kota ini dijual dan kita akan mencicipi yang namanya menderita". ujar Munir yang memang didakwa sebagai lurah.

Munirpun berinisiatif mengumpulkan seluruh pimpinan desa dan pemuka agama untuk mencari solusi dari benih pertikaian yang mulai tumbuh, dari hasil musyawarah, Karna yaitu pewaris sah padepokan Wilujeng raharja dan berhak memimpin kota sementara keturunan laki-laki dari eyang guru tidak tahu kemana. Namun gres saja keputusan itu dibacakan, datang seorang pria setengah baya dengan wajah ibarat eyang guru. semua terperanjat, takut, kaget, bahkan ada yang menyangkan eyang guru terlahir kembali dengan sosok yang lebih muda.

"Aku Ludira, pewaris utama eyang guru. saya kesini tidak untuk mewaris kepemimpinan atas padepokan dan kota ini, saya hanya ingin mengambil pusaka pedang catur jiwo milik bapakku". 

Tak seorangpun berani berbicara kecuali pria setengah meter dengan rambut yang lebih panjang dari ukuran tubuhnya, Munir. "Mari ku antar ke padepokan, mungkin Karna mampu mebberi penjelasan" ujarnya.

Ludira pun bergegas menuju padepokan dengan kuda hitamnya yang gagah. 

Tanpa basa kedaluwarsa langkahnya tertuju ke saung utama dimana eyang biasa merebahkan tubuh dan menemui para tamunya yang Ludurapun gotong royong belum pernah memasuki ruangan itu. Ia terheran dengan pemandangan yang dilihatnya, tak ada aroma mistis ataupun senajata pusaka, hanya buku-buku tebal tertata rapi dari ujung pintu satu ke ujung pintu lainnya. "Kang Ludira, ada yang mampu saya bantu?" sapa Karna.

"Kau pasti karna. Tenang, saya kesini tidak untuk merampas kepemimpinan yang diberikan bapak kepadamu atas padepokan dan kota ini, saya hanya ingin pusaka bapakku, kau tentu tau yang saya maksud." sergah Ludira.

Karna mulai resah bagaimana menawarkan tanggapan yang sempurna biar tidak tersinggung dan marah. Sementara ia tahu dari eyang guru pusaka pedang carur jiwo hanya sebuah istilah, bukan sebuah benda. 

"Aku mengerti kakang, benda itu disimpan eyang di dalam ujung goa bawah jeram belakang padepokan. untuk memasukinya kau harus bertapa empat puluh hari empat puluh malam, dan kau hanya boleh makan dikala matahari itu tak terlihat. Tentu kau mengerti maksudku". Jelasnya.

"Oh, ternyata begini caramu Dira. kau masih saja ndeso dan tidak mampu bermain rupawan untuk menerima yang kau inginkan, kau tetaplah pria ndeso Ludira. Dan kau Karna, kau tidak sopan menawarkan diam-diam bapak kepada anak bau kencur ini tanpa membertahuku dulu sebagai keturuanan pertama bapak." potong Minawati yang sedari tadi mengintip dari luar.

Hampir saja pertikaian besar terjadi, alasannya yaitu Ludira menjawab hinaan kakaknya dengan kilatan pedang yang siap menebas leher kakaknya itu. pertikaianpun terjadi. Saling berkelahi kanuragan tak mampu terelakkan. Ditengah perkelahian satu darah itu Krna berujar, "Teruslah berkelahi dan saling bunuh, alasannya yaitu 40 hari ke depan saya yang akan menerima pusaka itu tanpa halangan berarti." dan merekapun menghentikan perkelahian yang sedang seru-serunya dan beralih beradu cepat menuju bawah jeram yang sedang deras-derasnya, dan mereka mulai membuat kawasan pertapaan.

Baru tujuh hari merasa damai dari gangguan bawah umur eyang guru, isu sedih datang dari kampung halaman Karna, kedua orang tuanya ditemukan meninggal bersimbah darah dirumahnya. emosinya memuncak, tiraninya berkuasa, ingin rasanya ia membunuh pemilik gelang emas yang ditemukan dalam genggaman ibunya, dan semua orangpun tahu siapa pemilik suplemen itu.

pikirannya berkecamuk, antara air mata dan dosa, antara dendam dan balas jasa. hampir setiap jam ia memantau perkembangan dua gubuk kecil di samping air terjun, dan memang minawati memiliki taktik yang cerdik, bahkan licik dibanding adiknya, Ludira. Ia memilih kawasan teraman dan terdekat disamping ekspresi goa, sementara Ludira sempurna dibawah aliran terjun, yang kalau terjadi banjir bandang, ia akan tenggelam bersama gubuknya.

Tepat seminggu sebelum empat puluh hari sepeninggal orang tuanya, karna dikagetkan dengan ramai sorak sorai warga dari arah air terjun. Ia pun bergegas kesana, dan puluhan warga sudah berkerumun menonton pertunjukan yang tidak wajar. Sepertinya Karna datang terlambat, sesampainya di jeram kedua anak eyang guru itu telah terkapar dengan pedang tertusuk di ulu hati masing-masing. 

Warga yang tadinya tak berani mendekat, alasannya yaitu kedatangan Karna segera menolong mayit keduanya, namun belum hingga mayit dipegang, terdengar gemuruh yang begitu dahsyat yang diketahui warga sebagaia tanda datangnya banjir bandang kiriman dari kota sebelah. Wargapun berhamburan meningalkan lokasi. Benar saja, air bah menggerus gubuk dan dua tubuh tanpa nyawa tanpa tahu dimana bermuara.


Malam ini akan membuatkan aplikasi dan informasi atau trik cara mudah transfer file dari android ke komputer tanpa harus ribet meskipun dengan HP yang terbilang murah, Apalagi di HP yang mahal deng fitur dan kekuatan yang yang lebih tentunya. File yang ditransfer mampu berupa foto, video, ataupun file-file lainnya. 

Di samping mentransfer file dari android ke komputer, kali ini  juga akan membagikan aplikasi yang mampu digunakan untuk mentransfer file dari komputer ke android, dan uniknya aplikasi ini tidak membutuhkan kabel usb untuk menghubungkannya.

Baiklah, supaya tidak terlalu lama monggo disimak penjelasannya secara singkat.

1. Silahkan unduh aplikasi dari playstore





2. Setelah aplikasi terunduh, silahkan buka

3. Setelah terbuka, nyalakan laptop atau komputer dan bukalah browser andalan anda dan tulislah IP yang tercantum di android anda dengan diikuti :8888 dan tekan ENTER

4. Maka di layar android akan muncul pemberitahuan untuk mendapatkan undangan dari komputer. maka pilihlah yang ACCEPT jangan yang REJECT

5. Nah, setelah proses di atas selesai, anda mampu mengirim file dari android sesuka hati anda dengan menekan tombol DOWNLOAD pada file yang diinginkan.

6. Atau memindah file dari komputer ke android dengan cara men-drag (menggeser) file yang dinginkan.



Buat kau yang ingin tahu lebih banyak mengenai informasi wacana HP apapun, dengan ulasan yang sangat lengkap mampu membuka situs situs berikut. dijamin puas mendapatkan reviewnya.



Setelah kemarin Cara Mudah Transfer File Foto Video Dari Android Ke Komputer Tanpa Kabel, kali ini kami akan menyebarkan mengenai Cara Backup Dan Restore Aplikasi Android Beserta Datanya.

Mungkin dari prakata di atas ada sebagian warga  yang belum begitu terperinci apa maksudnya. Nah, jadi begini. terkadang alasannya rusak, atau kapasitas memory yang terbatas, kita dipaksa untuk menghapus beberapa aplikasi yang sudah terinstal di android kita. dan celakanya, yang paling disarankan ialah aplikasi dengan kapasitas besar dan meruapakan aplikasi kesukaan kita. 

Maka dari itu  tanpa panjang lebar lagi akan membagikan aplikasi yang berjulukan Titanium Backup yang mampu kalian unduh di playstore.

Berikut ialah langkah-langkahnya.

1. Setelah aplikasi terinstall di android, silahkan buka dan lanjutkan dengan memperlihatkan kanal rootnya

2. Pilih salah satu aplikasi yang akan dibackup dengan menyentuh iconnya 

3. Ada banyak pilihan disana. Pilihlah bab BACKUP

4. Pilih UNINSTALL untuk mengembalikan aplikasi terpasang di android kita

5. Jika dibutuhkan kembali aplikasi ini mampu diinstall kembali dengan menekan ikon aplikasi yang dimaksud dan memilih RESTORE. Maka aplikasi akan kembali ibarat semula lengkap dengan datanya. tanpa harus unduh lagi ataupun meng-Updatenya.


Demikian penjelasan singkat mengenai Cara Backup Dan Restore Aplikasi Android dan Data Dengan Titanium Backup. Semoga bermanfaat.



Dalam rangka ibadah di bulan suci Ramadhan, Komunitas Kali Kening Bangilan, Tuban, mengadakan bakti sosial yaitu dengan membagikan 600 bungkus bakso dan air mineral. Acara ini digagas berkat kerjasama dengan rumah bakso AREBANG dan disuport oleh beberapa anggota Komunitas Kali Kening.

Acara ini sendiri dilaksanakan pada sore hari sekitar pukul 16.30 (11/6/2017) di depan SDN Ngrojo 1 yang mana banyak orang lalu lalang untuk mencari materi untuk buka puasa atau sekedar berjalan kalem untuk menanti datang adzan maghrib.



Perencanaan yang sangat matang tentu sudah disiapkan oleh anggota komunitas jauh-jauh hari, mulai dari rapat koordinasi dan memasak bakso tentunya. alasannya yaitu kebetulan pemilik rumah bakso Arebang yaitu anggota Komunitas Kali Kening, tentu dalam proses pembuatannya melibatkan semua pihak baik dari anggota maupun keluarga dari mbak Ayra.



Acara pembagian takjil ini sendiri berjalan sangat singkat tidak lebih dari 1 jam, terlihat dari antusias masyarakat sekitar ataupun yang berada dijalan raya bersedia mengantri dengan rapi meski tidak ada yang mengatur, terbukti dari lancarnya jalan poros Kecamatan Bangilan - Senori yang tetap lanjar.



Suasana bahagia terang terlihat dari raut muka dan mulut panitia pasca acara. alasannya yaitu setelah menu takjil selesai dibagikan, para anggota yang merangkap jadi panitia inipun seketika itu juga tidak lupa membersihkan dan merapikan barang-barang semoga tidak menjadi sampah ia area pembagian takjil.




Tidak hanya hingga disitu, usai program bagi-bagi takjil jadwal dilanjutkan dengan kajian keagamaan dengan pokok bahasan mengupas "lailatul Qodar" yang dihibur dengan bacaan puisi dan diakhiri dengan buka bersama.


Dan yang kemarin tidak sempat ikut meramaikan, mampu nonton videonya dibawah sini ya. Jangan lupa diLIKE, SUBSCRIBE, dan KOMENT.



Kuliner Tuban sangat banyak dan bergam. Mulai dari makan ringan hingga yang berat. Dari yang kelas lesehan hingga yang kelas mewah. Dari yang menyediakan makanan hingga yang hanya sekedar cangkrukan ngopi-ngopi bersama teman. Salah satunya ialah warkop Haqis yang terletak di Desa Sidokumpul Kecamatan Bangilan.

Disamping menyediakan kopi, Warkop Haqis juga menyediakan aneka macam minuman dingin, hangat, ataupun air mineral, juga menyediakan makanan ringan, mie instant, juga gorengan.

Warkop Haqis sendiri buka mulai jam 08.00 pagi hingga jam 01.00, bahkan mampu lebih bila pengunjung masih banyak. Durasi ini terbilang lama bila dibanding dengan warkop atau warung-warung yang ada di Bangilan. Sebabnya tidak lain ialah akomodasi yang disiapkan. Disamping free wifi, toilet juga disediakan, sehingga menimbulkan pengunjung tak ingin cepat-cepat beranjak dari kawasan duduknya.

Bila menilik sejarah, Warkop Haqis ini bangun dari tahun 2015 dan sudah pindah 2 kali alasannya ialah kontrak kawasan yang sudah habis. Yang pertama ialah di selatan pertigaan Desa Kedungharjo, dan yang kedua ialah di Desa Sidokumpul Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban yang ditempati hingga dikala ini. Tepatnya di pertigaan dukuh Talok atau depan Ivan Konter.


Menurut Aris yang merupakan pedagang tahu petis di depan lapangan Bangilan kenyamanan ialah prioritas utama dalam berkuliner. "Buat aku ngopi itu yang penting nyaman pak. Semewah apapun tempat, jika kita tidak nyaman ya sama saja di hutan prodeo" tandasnya.

Pengunjungnya tidak hanya yang bekerja di Bangilan saja, cowok yang bekerja di kawasan jauhpun menimbulkan Warkop Haqis sebagai tujuan ngopi dikala pulang kerja. "Meskipun aku bekerja di Sidoarjo, jika pulang selalu menyempatkan nyruput Torabika di sini. Tempatnya enak." sambung Sudiham warga Suruhan Sidotentrem yang mengajar di Sidoarjo Jawa Timur.

"Alhamdulillah lancar dan selalu ramai pak. Saya selalu mencoba memperlihatkan yang terbaik demi kenyaman para pelanggan, bagi aku mereka ialah raja. Kalau pelanggan nyaman, sayapun sekeluarga juga nyaman." tutup pemilik warkop mas Surondi yang biasa dipanggil mas Klowor.




Dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan 1438 H, masyarakat Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban Jawa Timur mengadakan lomba tongklek yang diinisiasi oleh cowok NU Kecamatan Bangilan pada tanggal 10 Juni 2017 bakda Tarawih.

Meski nomor urut pertama gres berjalan sekitar pukul 21.00 WIB lebih, masyarakat yang antusias menonton sudah berjajar rapi sedari jam 20.00 WIB. tidak hanya muda mudi yang dengan rapi sudah memarkir kendaraannya di area kosong pinggir jalan, belum dewasa dan orang tuapun tidak ketinggalan.

Bahkan bapak beranak 3 yang berdomisili di Kecamatan Singgahanpun menyempatkan waktunya untuk menyaksikan program ini bersama teman karibnya. "Saya sangat mendukung program faktual menyerupai ini. Kalau mampu tahun depan pesertanya ditambah dan panitia lebih merapikan jalanan dengan berafiliasi dengan pihat terkait, biar penonton mampu gayeng menikmati tontonan ini." terperinci Kang Dim.

Melaju dari perempatan Desa Ngrojo, dengan melewati desa Weden, Desa Sidokumpul, Desa Kedungharjo, Desa Bangilan, dan berakhir di Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan sekitar pukul 23.00 WIB.

Meski bersifat hiburan, panitia tetap menyediakan penghargaan bagi penerima terbaik. diantara diberikan kepada ponpes Assalam 2 sebagai juara 1, Ponpes Assalam 1 sebagai juara 2, dan Desa Sidokumpul sebagai juara 3.

Untuk lebih jelasnya mampu dilihat pada video di bawah ini. Jangan lupa di like, Koment, dan Subscribe.





Sebentar lagi liga-liga top eropa akan segera dihelat. Tentu bagi penikmatnya ialah saat-saat krusial untuk menanti kabar baik dari dari klub yang dicintainya. Baik mengenai datangnya pemain baru, pelatih baru, hengkangnya pemain, perpanjangan kontrak, dan lain sebagainya.

Bagi penikmat dan analis bola waktu menyerupai ini ialah dikala yang mendebarkan plus membingungkan. dimana setiap klub berlomba-lomba untuk mendatangkan pemain yang diperlukan oleh klub. Dan alasannya pun bermacam-macam. berikut  mencoba untuk menguliknya.

1. Kontrak Pemain Habis
Bagi klub-klub sepakbola habisnya kotrak seorang pemain bisa menjadi dilema. Dilema ini timbul dari beberapa faktor. Mulai dari usia pemain yang masih muda dan meminta gaji besar, menyerupai yang terjadi pada Dominic Solanke. Ada pula yang alasannya ialah usia sudah renta sebagai seorang pemain sepakbola, namun performa masih diatas rata-rata, dan jasanya sangat diperlukan klub, dan itu terjadi pada Dani Alves. Dan tentu masih banyak lagi kasus-kasus lain yang menjadi dilema bagi sebuah klub alasannya ialah habisnya kontrak pemain.

2. Mengganti Pemain Yang Pindah Klub
   Pindahnya seorang pemain dari satu ke klub lain sudah menjadi hal yang lumrah. Dan ini juga menjadi problem yang pelik bagi seorang pelatih maupun pemilik klub. Jika yang pindah ialah pemain yang kurang menunjukkan kontribusi terhadap klub mungkin tidak masalah, namun jikalau yang terjadi ialah pemain inti, maka akan menjadi problem besar bagi pelatih, khususnya klub-besar eropa, dimana pemilik klub menunjukkan tuntutan yang besar terhadap pelatih yang menukangi klub yang dimilikinya. Dalam hal ini aku menunjukkan teladan yang terjadi pada raksasa dan kampiun Premier League 2016-2017,Chelsea FC. Sang entrenador sedang pusing-pusingnya mencari pengganti Diego Costa  yang sudah ngebet banget pindah ke klub yang dibela sebelumnya, Atletico Madrid, terlepas dari kabar yang menyiarkan bahwa Costa  sudah tidak masuk dalam rencananya.

3. Sebagai Pelapis Pemain Yang Sudah Ada
Lagi-lagi tuntutan pemilik klub yang berhasrat menyebabkan klub milikinya menjadi jawara eropa yang menyebabkan seorang pelatih membutuhkan lebih banyak pemain pada satu posisi. Tentu ini tidak lepas dari banyaknya kompetisi yang harus diikuti oleh sebuah klub. Dimana 1 klub harus memainkan 4 hingga 5 kompetisi dalam 1 musim, terlebih klub yang lolos dalam perhelatan liga champion. Sebut saja kampiun Liga Inggris yang harus memainkan 5 kompetisi dalam semusim, antara lain; Community Shield, League Cup, FA Cup, Champions League,  dan Premier League itu sendiri. Begitupun tak jauh beda dengan yang terjadi di La Liga, Ligue 1, Bundesliga, Serie A, ataupun liga-liga top eropa lain.
          Saya ambil sedikit teladan Barcelona yang mulai keteteran trend lalu alasannya ialah belum ada pelapis yang sepadan untuk trio MSN-nya, begitupun dengan lawan el classiconya yang mengalami sedikit pengeroposan pada lini belakangnya seiring jarang dimainkannya Pepe. Dan masih banyak lagi klub yang membutuhkan pelapis untuk mengarungi kerasnya trend depan.



4. Kenaikan Gaji
          Bagi pemain top, kesetaraan gaji dan kontribusi tentu sangat besar lengan berkuasa terhadap performa yang ditunjukkan. Performa pemain bisa melonjak drastis ataupun anjlok ke dasar performanya hanya alasannya ialah gaji. Dan trend ini yang santer dikabarkan menuntut kenaikan gaji ialah Alexis Sanchez. Dimana sang pemain menuntut kenaikan gaji yang sepadan dengan performa yang memang menjadi salah satu pemain kunci Arsenal musim lalu selain Mesut Ozil. Bahkan kabarnya sang pemain mengancam akan meloncat ke klub London lain bila keinginannya tidak dipenuhi atau harus melepasnya secara gratis trend depan melihat kontrak pemain yang tinggal 1 tahun.
5. Jarang Dimainkan
          Ini ialah alasan klasik bagi pemain muda yang merasa punya talenta untuk ditunjukkan namun tidak kunjung mendapat kesempatan untuk tampil menunjukkan kemampuannya, dan hanya menajdi penghangat kursi cadangan.
          Tidak hanya pemain muda, pemain yang sudah berlabel bintangpun tidak bisa mengelak dari kursi cadangan, Sebut saja James Rodriguez dan Alvaro Morata yang lebih sering dibangku cadangkan Zinedine Zidane. Tak pelak sang pemain lebih meilih hengkang atau dipinjamkan meski sudah berada di klub sebesar Real Madrid. Begitu pula yang terjadi pada katen Chelsea FC, Jhon Terry  yang telah habis kontraknya memilih untuk bergabung dengan klub liga 2 Inggris Aston Villa alasannya ialah tidak mau melawan klub yang telah dibelanya bertahuhn-tahun.
Mungkin ini hanya sedikit analisa dari geliat bursa transfer pemain dan pelatih untuk mengarungi trend baru, khususnya di Eropa. Terlepas dari kebijakan klub yang terkadang terkesan “gila”.
Dari kebijakan menyerupai ini kadang banyak klub mengorbankan banyak hal. Pemain muda yang memiliki kemampuan hebat di level muda dan tentu memiliki bakat yang diandalkan harus terkorbankan alasannya ialah tuntutan dan kebutuhan klub. Bisa juga alasannya ialah tidak betah selalu menjadi penghangat kursi cadangan.
Semua kembali pada sang pemain dan klub. Sebagai pembaca dan penonton kita hanya bisa menunjukkan analisa, kritik, saran, yang tentu sangat kecil kemungkinannya untuk didengar oleh mereka. Jadi, nikmati pertandingannya dan selamat mengarungi trend 2017-2018 yang lebih kompetitif.



Ronggomania, yang merupakan kependekan dari Ronggolawe Mania ialah kelompok supporter yang selalu memberi pertolongan kepada klub yang didukungnya, Persatu. Ya, Persatu. Sebuah klub sepakbola yang menjadi pujian warga Kabupaten Tuban Jawa Timur. 

Ronggomania ini pada awalnya didirikan Thaufan F. Adryan pada Tahun 2011 dimana Persatu sedang bergeliat mencoba bangun dari tidur panjanganya. Sekelompok cowok yang menawarkan pertolongan dari tribun lapangan dengan chant dan sorakan-sorakan untuk mengkremasi semangat pemain yang didukung.

Meski yang sekedar supporter klub yang bahwasanya tujuannya sama, mendukung dan memeberikan semangat dari luar lapangan untuk para pemain Persatu, Ronggomania sempat mengalami polemik kepengurusan, bahkan ada oknum yang tega mengklaim sebagai pengurusnya. Bukan tanpa alasan, alasannya ialah memang pada ketika itu belum terang bagaimana kepengurusannya. 

Hingga pada pada 9 Pebruari 2014 beberapa perwakilan dari koordinator wilayah Ronggomania beberapa kali mengadakan musyawarah dan koordinasi sehingga tercetuslah sebuah janji bahwa Republik Ronggomania sebagai wadah sentra yang menaungi koordinator-koordinator wilayah Ronggomania yang kemudian di resmikan bersama administrasi dan pemain di mess Persatu pada 19 Juli 2014 bersamaan dengan bagi takjil pertama dan buka bersama.




Tak terasa 3 tahun berlalu untuk mendukung kluk kesayangan, dan semangat tak pernah pudar dan mengendur sedikitpun. Sebagai ungkapan rasa syukur Ronggomania mengadakan pesta perayaan ulang tahunnya yang ke-3 secara simbolis dengan pelepasan balon ke udara dari tengah lapangan yang diwakili Ronggomania dan administrasi Persatu disela jeda babak pertama pertandingan antara Persatu Tuban yang menjamu Persepam Pamekasan. Lagu Selamat Ulang Tahun yang pernah dipoluperkan oleh Jamrud-pun  tidak henti-hentinya dinyanyikan oleh para Ronggomania dari tribun Lokajaya ketika itu.

Meski tidak lebih dari 15 menit, pesta perayaan ini cukup membuat senang dan haru bagi supporter, penonton, pengurus, dan menjadi dorongan tersendiri bagi para pemain untuk tidak menawarkan kekecewaan pada Ronggomania dengan menawarkan kemenangan 2-1 atas tamunya Persepam pamekasan. dan ini ialah hadiah terindah untuk Republik Ronggomania.

Bagi saya pribadi, dari tribun penonton yang melingkari lapangan pertandingan ada beberapa jenis kelompok. Ada yang menonton dengan khusyuk menyaksikan laju bola, ada yang datang menonton biasa, selfi-selfi, ada pula yang hanya sekedar ikut-ikutan saja. Namun berbeda dengan supporter. Mereka menawarkan dukungannya dari luar lapangan dengan penuh emosi, emosi yang positif, menyanyikan chant-chant pembakar semangat untuk para pemain, tak begitu mempedulikan skor, yang mereka lakukan ialah sebuah ketulusan. Terlepas dari beberapa kelompok tadi, semuanya ialah penikmat bola yang akan selalu mendukung tim kesayangan dengan caranya masing-masing.


(Dihumpun dari banyak sekali sumber)



Siang ini panas masih terasa menyengat. Namun harapan yang besar lengan berkuasa untuk menyaksikan hiburan rakyat yang hanya datang setahun sekali ini tidak menjadi alasan untuk melewatkannya. Karena disamping menonton karnaval, perjalanan kali ini juga ingin kopdar bareng blogger Jatirogo dan Cerpenis Jatirogo juga yang keduanya sangat handal di bidangnya.

Bersama seorang teman, Mario aku geber Mio M3 dengan kecepatan maksimal dari Kecamatan Bangilan menyusuri Sambonglombok, Kedungjambangan dan seterusnya samapai Jatirogo. Namun sebab alasan jalan yang kurang bersahabat, maka laju kendaraan terpaksa harus diperlambat untuk kesehat motor dan keselamatan.


Memasuki wilayah Jatirogo sudah terlihat kendaraan lalu lalang dan mulai padat. Jelas saja, sesampai di depan Masjid Jatirgo kendaraan sudah berjubel padat merayap. Sudah mulai resah dimana harus memarkir kendaraan. Akhirnya dapat informasi dari seorang sobat bahwa di sekitar perempatan Jatirogo tidak begitu banyak kendaraan terparkir di jalan, sebab di depan Kantor kecamatan mampu ditempati untuk parkir. Tapi alih-alih mampu menerima daerah parkir yang dekat dengan area yang dilintasi rombongan karnaval, mampu menerima daerah aja sudah bagus, meski hasilnya mampu dapat juga.

Sampai di daerah rombongan karnaval yang start dari Perhutani Jatorogo dan finish di lapangan Sugihan menelusuri jalanan Jatirogo-Bojonegoro sudah terlihat padat oleh penonton dan tertinggal beberapa  rombongan yang tidak sempat aku tonton.



Acara yang di helat tanggal 20 Agustus 2017 tidak lain yaitu untuk memperingan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 dan diikuti oleh puluhan penerima dari tingakt SMP sederajat, SMA sederajat, dan umum.

Acara sendiri terbilang lancar, sebab jalanan benar-benar ditutup untuk kendaraan sehingga penonton mampu menikmati setiap karya dari sekolah, desa, maupun kelompok tertentu untuk menyampaikan aksinya di depan para penonton yang selalu setia menunggu dari siang hingga menjelang maghrib.

Berikut yaitu video yang sempat admin rekam. Semoga mampu menambah rasa penasaran pembaca dan penonton untuk tidak melewatkannya tahun depan.

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.